Walikota Surabaya Fasilitasi Inovasi Teknologi Pendeteksi TB

By Admin

nusakini.com--Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk dalam daftar 30 negara yang menjadi target eliminasi oleh WHO tahun 2016–2020. Sebanyak 43 juta terselamatkan dari Tuberkulosis (TB) pada tahun 2010 dan 2014 melalui diagnosis yang efektif dan pengobatan yang lengkap. Untuk mengurangi penyebaranTB Pemerintah Kota Surabaya memfasilitasi berbagai inovasi. Salah satunya inovasi karya Tim Garuda 45. 

Bertempat di ruang sidang walikota, kemarin, Tri Rismaharini, walikota Surabaya menghadirkan berbagai stakeholder untuk mendengarkan paparan dari Tim Garuda 45. Dalam kesempatan tersebut hadir berbagai stakeholder seperti IDI, Rumah Sakit Dr. Soetomo, kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan kepala Dinas Perdagangan kota Surabaya. 

Dewi Nur Aisyah, Ketua Tim Garuda 45 menjelaskan, teknologi pendeteksi TB saat ini yakni Micro Sputum Smear Test memiliki berbagai kelemahan seperti sensitivitas yang rendah (<60%), biaya untuk laboran terlatih, dan hasil yang inkonsisten. Sementara itu molecular diagnostic platform memiliki akurasi yang tinggi juga memiliki kelemahan yakni harga masih sangat mahal, membutuhkan teknisi yang handal maupun pemeliharaan profesional.  

Dewi menambahkan, timnya menawarkan solusi dengan mengembangkan sebuah alat diagnostik murah yang dapat diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada sehingga teknik ini dapat dengan mudah diimplementasikan di negara-negara berkembang. Juga mengintegrasikan platform diagnostik TB ini dengan Portal Informasi Tuberkulosis dan Pemantauan Pengobatan. 

Dengan Tuberculosis Detect and Care (TB DeCare), tutur Dewi, dapatbmenyediakan alat pendeteksi TB yang murah dengan tingkat akurasi yang tinggi. Sistem yang diterapkan akan menyesuaikan dengan teknologi yang tersedia, sistem ini dapat tersedia pada aplikasi handphone atau hanya menggunakan SMS. Sistem pendukung terpadu untuk pasien TB ini menurutnya juga akan dilengkapi dengan pengingat otomatis pengobatan dan waktu berobat, portal informasi tuberkulosis dan forum konsultasi. 

Sementara itu Tri Rismaharini, walikota Surabaya mengatakan, pihaknya akan membantu proses hak paten TBDe Care. Pihaknya juga meminta berbagai stakeholder seperti IDI, Rumah Sakit Dr. Soetomo, Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Dinas Perdagangan kota Surabaya untuk mengawal seluruh proses hak paten dan implementasi TB DeCare.(p/ab)